Khutbah Idul Fitri terbaru - Jaga Ukhuwah, Jangan Berpecah Belah
Khutbah Idul Fitri terbaru - Jaga Ukhuwah, Jangan Berpecah Belah - Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami akan menshare atau memberikan contoh khutbah idul fitri terbaru, jika sahabat membutuhkannya, silahkan baca-baca dan bila berkenan silahkan bagikan kepada orang yang kebetulan sedang mencarinya. Kita langsung saja ke tema khutbah yang akan disampaikan dalam kesempatan ini .
Tema Khutbah : Jaga Ukhuwah, Jangan Berpecah Belah
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللهُ أَكْبَرُ
9xاَللهُ أَكْبَرُ
كَبِيْرًاوَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ
لِلّهِ الَّذِىْ جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدً الِلْمُؤْ مِنِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلهَ اِلاَ اللهُ
الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ اْلاَمِيْنَ. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى
الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ
اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ،
وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
وَقالَ
الله تعالى: إِنَّمَا
الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا
اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Hadirin
Jama’ah Sidang ‘Id Rahimakumullah
Alangkah indahnya pagi ini, kita gemakan takbir, tahmid dan tahlil
yang membahana, kita lantunkan pujian pada Allah dengan segenap jiwa, hingga
hilang semua duka, hingga terhapus semua nestapa, dan mekarlah semua bahagia.
Kita syukuri semua nikmat, lalu kita panjatkan puji syukur kita
kepada Allah. Alhamdulillah kita telah
melewati ujian ibadah puasa satu bulan lamanya. Secara khusus ujian keikhlasan
dan kesabaran yang terasa begitu berat, namun kita telah berusaha
mengamalkannya, semoga Allah menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan
tahun ini serta mengampuni segala kesalahan dan kekhilapan kita;
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَتَقبَّلْ يَا كَرِيْمِ
Sungguh kenikmatan Ramadhan tidak hanya ketika kita merasakan nikmatnya berbuka puasa, ketika selalu merasa dekat dengan Allah, khusu’ ketika
sholat tarawih, berdzikir, dan tadarus Qur’an, tetapi lebih dari itu Ramadhan
adalah momentum kebersamaan dan persaudaraan, ia telah menghimpun hati yang
berserak, mendekatkan jiwa yang merenggang, mengikis rasa benci dan dendam
kesumat, menumbuhkan kepedulian dan rasa bersaudara benar-benar nyata. Sehingga
kebersamaan dengan keluarga, sahabat dan teman kerja paling terasa disaat
berbuka dan sahur tiba. Rasa rindu para perantau tak terbendung untuk mudik bertemu orang tua, bershilaturahmi dengan sanak saudara dan handai taulan
di saat lebaran. Kita patut berbahagia karena kita benar-benar bersaudara;
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”(Q.S.
Al-Hujuraat:10)
اللَّهُ
أَكْبَر ُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ
Ma'asyiral mislimin wal muslimat Rahimakumullah,
Dalam spektrum kehidupan berbangsa, saat ini kebersamaan dan rasa persaudaran kita
sedang diuji. Selama delapan bulan menjelang puncaknya, pesta demokrasi benar-benar telah menguras energi dan emosi
bangsa kita. Masyarakat terpolarisasi dan terbelah, perang opini di media; di TV maupun di Media Sosial belum ada tanda-tanda
berhenti, maraknya
ujaran
kebencian, fitnah, penyebaran hoax menjadi konsumsi sehar-hari. Semua itu telah mengoyak rasa persatuan, menimbulkan perpecahan dan
disintegrasi bangsa. Tetapi kita patut bersyukur kepada Allah SWT bangsa Indonesia
telah berhasil melewati tahun
politik yang terasa mencekam. Rakyat Indonesia telah sukses
melaksanakan hak konstitusionalnya, memilih wakil dan presiden melalui Pileg
dan Pilpres tanggal 17 April 2019.
Walaupun demikian, saat kita mencermati pelbagai peristiwa
tragis yang melingkupi atmosfer politik negeri kita akhir-akhir ini, hati
terasa kian gundah dan gelisah. Sejumlah kabar duka turut menyelimuti aktivitas
Pemilu 2019. Ratusan orang, baik aparat dan petugas
KPPS gugur dalam menjalankan tugas. Sebanyak 554 orang meninggal dunia, 3.788
orang jatuh sakit. Belum lagi saudara kita 8 orang yang meninggal korban
kerusuhan 22 Mei kemarin, innalillahi wainna ilaihi roji’uun semoga
Allah mengampuni mereka serta memasukkannya ke dalam surga-Nya.
اللَّهُ أَكْبَر ُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ
أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ
Ma'asyiral mislimin wal muslimat Rahimakumullah,
Pada saat ini pentingnya
menjaga dan memelihara ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah wathoniyah yang merupakan pondasi
untuk mewujudkan persatuan di antara kita menemukan relevansinya. Ancaman destruktif
untuk menghancurkan sendi-sendi
kehidupan bangsa kita telah berada di depan mata, pihak-pihak yang sengaja
memecah belah sedang berupaya untuk itu. Maka tidak ada jalan lain kecuali kita harus
bersatupadu merapatkan barisan. Inilah saat dan momentum yang tepat untuk merajut
kembali rasa persaudaraan, mewujudkan persatuan dan kesatuan diantara, sebab tidak ada
kekayaan yang paling berharga selain persudaraan dan persatuan, karenanya ini
sebuah kewajiban yang mesti dijaga jangan sampai berpecah belah, sebab tiada
kehinaan yang paling hina selain berpecah belah terutama berpecah belah dalam
keimanan;
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
“Berpeganglah kalian
semuanya pada tali (agama) Allah dan jangan bercerai-berai (QS. Ali Imran [3]: 103”.
اللَّهُ أَكْبَر ُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ
أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ
Ma'asyiral mislimin
wal muslimat Rahimakumullah
Untuk itu, agar kita senantiasa terus
persaudaraan ini terjaga, kita harus berupaya jaga ukhuwwah, jangan berpecah belah insya Allah hidup
menjadi berkah. Menarik untuk direnungkan dari
sekian banyak keistimewaan dan keutamaan orang-orang yang terikat dengan
ukhuwah; Kelak di hari kiamat mereka memiliki kedudukan yang mulia yang
dicemburui oleh para syuhada,
wajah-wajah mereka bagaikan cahaya diatas cahaya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di:
إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لأُنَاسًا
مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الأَنْبِيَاءُ
وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللهِ تَعَالَى . قَالُوا:
يَا رَسُولَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ
اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا ،
فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لاَ يَخَافُونَ
إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ
الآيَةَ (أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ
يَحْزَنُونَ).
“Sesungguhnya dari hamba-hamba Kami ada sekelompok manusia,
mereka itu bukan para Nabi dan bukan para syuhada’. Para Nabi dan syuhada’
merasa cemburu kepada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah di hari
kiamat. Para sahabat bertanya: Siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau
menjawab: Mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai karena Allah padahal
tidak ada hubungan persaudaraan (saudara sedarah) antara mereka, dan tidak ada
hubungan harta (waris), Maka demi Allah sesungguhnya wajah-wajah mereka
bagaikan cahaya, dan sesungguhnya mereka di atas cahaya, mereka tidak takut
ketika manusia merasa takut, dan tidak pula sedih ketika manusia sedih,
kemudian beliau membaca ayat ini: “Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS Yunus, 10: 62]. [6]
اللَّهُ أَكْبَر ُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّه الْحَمْدُ
Ma'asyiral mislimin wal muslimat Rahimakumullah
Di akhir khutbah ini, marilah kita sama-sama berdo’a
dengan penuh pengharapan dan keyakinan Allah SWT akan mengabulkan munajat kita.
Ya Allah, ya Rahman ya Rahiim,
betapapun kami mengkhianati-Mu setiap waktu tapi tiada suatu saat pun terputus
Engkau memberi nikmat kepada kami
Ya
Alla, ya Ghofur jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi
segala kebusukan kami
Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, dosa-dosa kedua
orang tua kami, guru-guru dan pemimpin kami.
Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat
dengan-Mu. Kami ingin hari-hari yang
tersisa ini menjadi hari-hari yang selalu akrab bersama-Mu, kami lelah jauh dari-Mu ya Allah, kami tidak
ingin terpuruk dan terhina karena tenggelam dalam kemaksiatan
Ya Allah, Yang Maha Menggenggam hati-hati kami,
betatapun sulitnya kami untuk memelihara persaudaraan dan persatuan diantara
kami, kami mohon kepada-Mu berilah kami kesadaran untuk saling menyayangi,
satukan hati kami dalam ketulusan cinta-Mu, Jauhkan kami dari saling membenci
dan saling memusuhi. Hindarkan
kami dari berpecah belah yang akan menghancurkan bangsa dan Negara kami.
Ya Allah, tunjukilah kepada kami yang benar itu benar dan
berilah kemampuan untuk mengikutinya. Dan tunjukilah kepada kami yang batil itu
batil dan berilah kemampuan kepada kami untuk menjauhinya.
Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan
penjaga semua perkaraku, perbaikilah untukku duniaku yang disanan tempat lahan
kehidupanku, perbaikilah untukku akhiratku yang merupakan tempat kembaliku,
jadikanlah kehidupan ini sebagai penambah semua kebaikan dan jadikanlah
kematian sebagai sarana istirahatku dari segala kejahatan”
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ
هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Khutbah
ke-2
اَللهُ أَكْبَرُ 7xاَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًاوَالْحَمْدُ ِللهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا}
وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ
أَجْرًا} ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ
عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا}. اَلّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Semoga bermanfaat, dan sahabat semua menjadi terbantu dan lebih mudah untuk menyusun materi selanjutnya, terima kasih terutama kepada penyusun contoh khutbah ini, semoga menjadi amal kebaikan untuk bekal di hari kelak. Aamiin
Disusun oleh : H. Dedi Zulharman, M.Ag
Terima Kasih.
0 Response to "Khutbah Idul Fitri terbaru - Jaga Ukhuwah, Jangan Berpecah Belah"
Post a Comment